EKOLOGI LAUT TROPIS


MATERI 1

 Materi

  1. Pengenalan Ekologi Bahari 
  2. Ekologi Laut Tropis (habitat, ruang, adaptasi, dan evolusi) 
  3. Niche/ Relung
  4. Siklus Biogeokimia 
  5. Pengelolaan Sumber Wilayah Pesisisr dan Lautan Secara Terpadu 
  6. Ekosistem Mangrove

  PENGENALAN EKOLOGI BAHARI
Menurut Ernest Haekal, ilmuan zoology yang berasal dari jerman pada tahun 1834-1914.
Ekologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Oikos yang artinya rumah atau tempat tinggal dan Logos yang berarti ilmu.
Ekologi tidak terlepas dari adanya pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyususnnya, yaitu faktor biotik dan factor abiotik.

Berikut beberapa manfaat dari adanya ekologi perairan, yaitu:

  1. Pendidikan dan Penelitian pada bidang kelautan 
  2. Daerah ecotourism 
  3. Daerah yang memiliki multifungsi dalam hal fungsi fisika, kimia maupun ekonomi


2EKOLOGI LAUT TROPIS

Sumber: https://www.google.com/search?q=gambar+ekologi+laut&safe=strict&client=firefox-b-d&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjvh_LkyI_hAhXVW3wKHadrBsIQ_AUIDigB&biw=1366&bih=664#imgrc=QqFIQ-zcvsBZ_M 
Salah satu ekologi bahari adalah Ekologi Laut Tropis.
Sebagai contoh bahwa interaksi antara ekosistem mangrove, ekosistem lamun dan ekosistem terumbu karang saling keterkaitan. Karakteristik laut tropis, yaitu:

  1. Mempunyai keanekaragaman organisme yang tinggi 
  2. Memiliki suhu yang relative hangat 
  3. Memiliki sumber makanan, mineral dan hasil laut lain yang tinggi


Perairan tropis merupakan daerah yang rentan terhadap perubahan. Diantaranya dapat disebabkan oleh fator  kuatnya arus, gelombang, angina, ataupun suhu yang dapat berfluktuasi secara tak terduga. Terdapat 3 ekosistem yang saling berhubungan, yaitu ekosistem mangrove, ekosistem lamun, dan ekosistem terumbu karang. Interaksi antara ketika ekosistem laut tropis, yaitu:

  1. Fisik 
  2. Bahan organik terlarut 
  3. Bahan organik partikel 
  4. Migrasi fauna 
  5. Dampak manusia


Ogden dan Gladfelter (1983) membagi ekosistem laut tropis kedalam 5 kategori, yaitu:

  1. Interaksi fisik 
  2. Interaksi bahan organik terlarut 
  3. Interaksi bahan organik partikel 
  4. Interaksi migrasi biota 
  5. Interaksi dampak manusia


Komponen-komponen dalam ekologi laut tropis sebagai berikut:

  1. Habitat 
  2. Relung 
  3. Adaptasi 
  4. Evolusi


3   NICHE/ RELUNG


Sumber: https://www.google.com/search?safe=strict&client=firefox-b-d&biw=1366&bih=664&tbm=isch&sa=1&ei=bpeRXMfcHMbTz7sPl-uV-AI&q=gambar+relung&oq=gambar+relung&gs_l=img.3..0l2j0i10j0i8i30.424645.428616..429869...0.0..0.308.1821.12j5j0j1......1....1..gws-wiz-img.......35i39j0i30.lIdOZX9jnKk#imgrc=AwjYmIlFtL3naM
 
Niche/ relung merupakan salah satu karakter dari ekologi laut tropis dengan adanya keberadaan relung yang merupakan profesi atau peranan organisme dalam suatu habitatnya. Tidakhanya meliputi ruang/ tempat yang ditinggali, tetapi juga peranannya dalam suatu komunitas dan posisinya pada gradient lingkungan, tempratur, kelembapan, pH, tanah dan kondisi lainnya. Relung ini tergantung dimana organisme ini hidup dan merubah energy, bertingkah laku, bereaksi, serta mengubah lingkungan fisik maupun biologi dan bagaimana organisme dihambat oleh spesies lain.

Berikut ini aliran energi dalam niche, yaitu:

Sumber:  https://www.google.com/search?safe=strict&client=firefox-b-d&biw=1366&bih=664&tbm=isch&sa=1&ei=HpmRXM7EOYbd9QPanLzoBA&q=gambar+energi+dalam+niche&oq=gambar+energi+dalam+niche&gs_l=img.3..0l10.222772.236272..236549...0.0..0.1284.9779.6-7j3......1....1..gws-wiz-img.......0i67.g9_oHZoAP5I#imgrc=dBGdDmXMGVSUhM

 
4  SIKLUS BIOGEOKIMIA
Hasil gambar untuk gambar siklus biogeokimia
 Sumber: https://www.google.com/search?safe=strict&client=firefox-b-d&biw=1366&bih=664&tbm=isch&sa=1&ei=D5qRXKWrJML59QPNwI34BQ&q=gambar+siklus+biogeokimia&oq=gambar+siklus+biogeokimia&gs_l=img.3..0j0i24.276955.285417..286127...0.0..0.764.9716.1j1j3j7j8j3j1......0....1..gws-wiz-img.......0i8i30.oU8alQ0XfKw#imgrc=DhxSB5JNsr196M

Setelah mempelajari mengenai niche, maka hal selanjutnya adalah mengenai siklus biogeokimia. Fungsi dari adanya siklus biogeokimia adalah untuk mengembalikan unsur kimia yang telah terpakai.

5PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR DAN LAUTAN SECARA TERPADU
 Hasil gambar untuk gambar pengelolaan laut

 Sumber: https://www.google.com/search?safe=strict&client=firefox-b-d&biw=1366&bih=664&tbm=isch&sa=1&ei=MZuRXPCsPNKw9QOJ9pLYCQ&q=gambar+pengelolaan+laut&oq=gambar+pengelolaan+laut&gs_l=img.3...173698.180156..180578...0.0..0.73.1968.34......0....1..gws-wiz-img.......0j0i24j0i8i30j0i5i30.m6WyGEJ5RTw#imgrc=rVnFJwr4zT2uuM
 
Pembangunan diwilayah pesisir biasanya berkaitan dengan upaya optimalisasi pemanfaatan berbagai peruntukan, termasuk usaha-usaha komersial, industri, perkapalan, rekreasi, kehutanan, drainase, pengontrol banjir, perikanan tangkap, budidaya, dan lain-lain di wilayah pesisir. Aktivitas-aktivitas tersebut umumnya terletak di wilayah yang sama, sehingga sering terjadi bentrok kepentingan, terutama aktifitas yang membutuhkan kualitas lingkungan yang spesifik. Untuk mengantisipasi hal ini perlu dilakukannya upaya pengelolaan lingkungan yang baik. Pengelolaan lingkungan hidup yang dimaksud adalah upaya terpadu untuk melestarikan manfaat lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup yang sesuai dengan UU No.23 tahun 1997. Dengan tujuan untuk mempertahankan dan atau memperbaiki potensi sumberdaya alam dilingkungan wilayah pesisir. Potensi sumberdaya alam pesisir dan laut kita sangat melimpah dengan wilayah pesisir dan laut seluas 3,1 juta km2, dan garis pantai sepanjang 81.000 km, terpanjang kedua setelah Kanada. Potensi yang dimiliki Indonesia diantaranya dari ekosistem terumbu karang, ekosistem padang lamun, serta ekositem mangrove. Berikut penjelasan singkat dari masing-masing ekositem tersebut.

6EKOSISTEM MANGROVE
 Hasil gambar untuk gambar mangrove
Sumber: https://www.google.com/search?safe=strict&client=firefox-b-d&biw=1366&bih=664&tbm=isch&sa=1&ei=85uRXILrAs389QODpbbgCw&q=gambar+mangrove&oq=gambar+mangr&gs_l=img.1.0.0l6j0i8i30l4.107959.111968..114488...0.0..0.187.2117.12j9......0....1..gws-wiz-img.......0i5i30.0zT4y7ukmp4#imgrc=rgOBLT54TKZc8M

Salah satu sumberdaya alam yang sangat potensial yang perlu dikelola secara terpadu adalah ekosistem mangrove. Luas hutan mangrove di Indonesia merupakan yang terluas didunia (2,5-3,5 juta Ha 18-23% luas mangrove didunia dan lebih luas dari Brazil).
Berikut ini fungsi dari ekosistem mangrove, yaitu:
1.      Sebagai peredam gelombang (termasuk gelombang tsunami), angina dan badai
2.      Melindungi daerah pantai dari bahaya abrasi
3.      Sebagi penyerap nutrient organic, penahan lumpur dan perangkap sedimen
4.      Penghasil detritus yang merupakan hasil dekomposisi dari serasah mangrove
5.      Sebagai daerah suhan, mencari makan dan berkembangbiak ikan, udang dan hewan luar lainnya. Bentuk pengelolaan (manfaat dan konservasi), silvofishery, minawana.

Berikut ini ancaman bagi ekosistem mangrove, yaitu:
1.      Konservasi hutan mangrove menjadi lahan tambak, pemukiman, pertanian, pelabuhan dan perindustrian
2.      Pencemaran limbah domestik dan bahan pencemar lainnya
3.      Penambangan ilegal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGUKURAN TARGET TUNGGAL DAN PENGUKURAN TARGET GANDA

PRINSIP SUARA BAWAH AIR

SEAFLOOR RELIEF